Daun Kelor - Ratunya Vitamin A

0 komentar

Setelah Anda membaca artikel ini, sepertinya Anda harus berfikir ulang meminum supplement vitamin A untuk menjaga kesehatan mata. Daun kelor (Moringa oleifera) ternyata sangat kaya akan kandungan vitamin A.

Sepintas daun kelor mirip dengan daun katuk, bentuknya bulat dan berwarna hijau. Tanaman kelor merupakan pohon berkayu yang tingginya bisa mencapai 6 meter. Biji tanaman yang sudah tua bisa dimanfaatkan sebagai penjernih air sumur yang keruh. Sedangkan daunnya enak dimakan menjadi beragam masakan.

Keunggulan daun kelor terletak pada kandungan nutrisinya, terutama golongan mineral dan vitamin. Setiap 100 g daun kelor mengandung 3390 SI vitamin A. Dua kali lebih tinggi dari bayam dan tigapuluh kali lebih tinggi dari buncis. Daun kelor juga tinggi kalsium, sekitar 440 mg/100 g, serta fosfor 70 mg/100 g. Aroma daun kelor agak langu, namun aroma berkurang ketika daun mudanya diolah menjadi sayur bening atau sayur bobor. Teks & Foto: Budi Sutomo

Kue Tradisional - Getuk Lindri

0 komentar

Kue tradisional tak lekang dimakan zaman. Meskipun bahannya sederhana, namun memiliki citarasa yang khas. Apalagi sederet nostalgia yang menyertai menjadikan kue tradisional tetap lekat dihati penggemarnya. Seperti getuk lindri. Kue dari singkong yang masih banyak dicari hingga saat ini. Resep/Dapur Uji/Foto: Budi Sutomo


Getuk Lindri

Bahan:
Singkong, kupas, 1000 g
Gula pasir 200 g
Margarin 50 g
Air mendidih 100 ml
Vanili pasta/bubuk vanili ½ sdt
Pasta stroberi/pewarna kuning ½ sdt
Garam halus ½ sdt
Pelengkap, Campur, kukus 10 menit:
Kelapa setengah tua, kupas, parut memanjang 100 g
Garam halus ½ sdt

Cara Membuat:
1. Rebus gula dengan air, garam, vanili dan margarin hingga mendidih, angkat.
2. Di tempat terpisah, kukus singkong hingga matang dan empuk, angkat. Selagi panas, tumbuk singkong hingga lembut. Tuang air rebusan gula, tumbuk kembali hingga tercampur rata.
3. Bagi adonan menadi dua bagian, tambahkan pasta stroberi pada salah satu bagian, aduk rata. Biarkan putih pada bagian lainnya.
4. Masukkan adonan dalam gilingan daging atau mi. Proses dan potong-potong. Lakukan hingga adonan habis.
5. Atur di dalam piring saji, dan taburi kelapa parut. Sajikan.

Untuk ± 40 buah


Tip: Pilih singkong yang besar namun tidak terlalu tua agar getuk empuk dan tidak berserat. Untuk variasi, getuk bisa menggunaklan gula merah.

Hidangan Nusantara - Masakan Betawi

0 komentar

Indonesia kaya akan seni kuliner. Setiap provinsi memiliki hidangan khas dengan cita rasa berbeda. Mulai dari lauk, hidangan sayuran, soto, hingga kue tradisional. Seperti Jakarta, masarakat Betawi mengenal semur betawi yang kas sebagai kekayaan kuliner Betawi. Resep/Dapur Uji/Food Stylist: Budi Sutomo


Semur Betawi

Bahan
600 g daging has dalam, potong-potong
2 sdm margarin
400 ml air
2 buah tomat, potong dadu
150 g kentang, belah empat, goreng
Bumbu:
6 butir bawang merah, haluskan
2 siung bawang putih, haluskan
5 sdm kecap manis
3 cm kayu manis
3 butir cengkih
½ sdt pala bubuk
1 sdm irisan daun bawang
1 buah bunga pala
½ sdt garam halus

Cara Membuat:
1. Campur potongan daging dengan kecap manis, aduk rata. Diamkan beberapa 20 menit hingga bumbu meresap.
2. Panaskan margarine, tumis bawang emrah dan bawang putih hingga harum. Tuang air, pala, bunga pala, kayu manis dan cengkih. Masak hingga mendidih.
3. Maukkan daging beserta kecap, irisan daun bawang dan garam. Masak hingga daging empuk dan matang.
4. Sesaat sebelum diangkat, masukkan potongan kentang dan tomat, masak sebentar. Angkat. Tuang ke dalam pinggan saji, hidangkan hangat.
Untuk 5 Porsi

Temu Kunci

0 komentar


Temu kunci (Boesenbergia pandurata) jarang digunakan sebagai bumbu dapur, karenanya bumbu ini tidak sepopuler kencur, kunyit atau jahe. Namun kehadiran temu ini memberikan sentuhan khas pada sayur bening. Tanpa temu kunci, sayur bening seperti sayur bayam akan terasa kurang mantap.

Temu kunci diperoleh dari umbi tanaman terna yang berbatang semu. Daun dan batangnya sepintas mirip daun kunyit. Temu ini tumbuh subur di tanah yang banyak mengandung humus dan sedikit ternaungi. Jika sudah berumpun banyak, umbi bisa dipanen dan anakan bisa dibiakan menjadi tanaman baru. Aroma temu kunci sangat khas dan hampir mirip dengan kencur. Biasanya digunakan sebagai bumbu sayur bening, pepes maupun campuran bumbu urapan ala Jawa. Teks & Foto: Budi Sutomo

Mengenal Daun Mangkokkan

0 komentar

Daunya berwarna hijau dengan urat daun terlihat jelas. Bentuk daun bulat menyerupai mangkuk, karenanya orang menyebut sebagai daun mangkokan. Selain sebagai tanaman hias, daun mangkokan (Nothopanax scutellarium) banyak dimanfafatkan sebagai bumbu dapur. Daunnya yang muda enak dimakan dan beraroma harum.

Masarakat Sumatra banyaka menggunakan daun mangkokan muda sebagai campuran gulai otak atau gulai ikan. Selain itu, daun ini juga enak diolah menjadi campuran urap, campuran pepes maupun pecel. Daun mudanya bisa dimakan mentah sebagai lalapan dengan sambal. Aromanya khas, seperti daun kenikir. Aroma daun mangkukan dapat mengurangi aroma amis pada hidangan ikan, jeroan maupun daging. Teks & Foto: Budi Sutomo

Tempe - Kaya Protein & Mencegah Anemia

0 komentar

Dulu orang merasa gensi dengan mengkonsumsi tempe. Padahal sumber protein nabati ini sangat kaya akan protein. Keunggulan lain, tempe mengandung antioksidan sekaligus mampu mencegah anemia.

Meskipun harga kedelai semakin melambung, olahan kedelai seperti tempe masih termasuk bahan pangan yang murah dan mudah didapat. Kini pamor tempe kian melambung, orang tidak lagi memandang bahan pangan dari fermentasi kapang Rhizopus spp. Mengingat banyak penelitian yang menunjukan banyaknya keunggulan dari tempe.

Baik Untuk Balita Hinga Manula
Tempe adalah hasil olahan kedelai dengan proses fermentasi. Selama proses fermentasi kedelai mengalami perubahan tekstur dan nilai gizi. Menurut pakar gizi, Prof . DR.Ir. Made Astawan. Proses fermentasi menjadikan tekstur kedelai menjadi lebih lunak sehingga lebih mudah di cerna. Pengolahan kedelai menjadi tempe juga menurunkan kadar stakiosa dan raffinosa, senyawa yang dapat menyebabkan kembung perut atau flatulensi.
Dibandingkan kedelai, mengkonsumsi tempe juga memiliki kelebihan. Secara kimiawi, tempe mengandung protein lebih tinggi, nitrogen terlarut meningkat, asam lemak bebas meningkat dan nilai cerna juga meningkat. Tempe lebih mudah dicerna karena kerja enzim pencernaan yang dihasilkan kapang tempe. Hasilnya, karbohidrat, protein dan lemak di dalam kedelai lebih mudah dicerna dan diserap oleh tubuh. Cocok sebagai bahan pangan sumber protein untuk balita dan anak-anak, mengingat pada usia ini, organ dan enzim pencernaan belum bekerja maksimal. Selain itu, manula juga sangat baik mengkonsumsi tempe, enzim dan organ pencernaan manula kualitasnya menurun dan tempe pangan yang baik karena mudah dicerna.

Kaya Gizi
Dilihat dari kandungan gizinya, tempe sangat potensial sebagai sumber protein nabati. Mengingat sumber protein hewani retlatif lebih mahal, alternative tempe sebagai hidangan menu keluarga bisa menjadi pilihan.
Selain protein, tempe kaya akan lemak, lemak di dalam tempe bertendensi meningkat derajat ketidakjenuhan lemaknya.menurut Prof Made Astawan, meningkatnya derajat ketidakjenuhan terhadap lemak akan meningkatkan jumlah asam lemak tidak jenuh majemuk (polyunsaturated fatty acids=PUFA). Asam lemak tidak jenuh ini dapat menurunkan kandungan kandungan kolesterol pada serum. Manfaatnya dapat menetralkan efek negative sterol dalam tubuh.
Tempe juga mengandung karbohidrat, beragam mineral dan vitamin. Dari golongan vitamin, tempe kaya akan vitamin B1, B2, B6, B12, A, D, E dan K. Khusus vitamin B12 di dalam tempe meningkat sebanyak 33 kali aktivitasnya selama proses fermentasi. Dari golongan mineral, tempe juga kaya akan zat besi, fosfor dan kalsium.

Mencegah Anemia
Vitamin B12 umumnya terdapat di dalam bahan pangan hewani, namun di dalam tempe mengandung vitamin B12 yang cukup tinggi. Kandungan vitamin B12 di dalam tempe sekitar 1.5-6.3 per 100 g tempe kering. Di dalam tubuh vitamin B12 dapat membantu pembentukan sel darah merah, karenanya mengkonsumsi tempe dapat mencegah anemia.
Kandungan kapang di dalam tempe menghasilkan enzim fitase yang dapat menguraikan asam fitat menjadi inositol dan fosfor. Terurainya asam fitat ini, mineral seperti magnesium, seng, zat besi dan kalsium lebih tersedia dan dimanfaatkan tubuh. Mineral seperti zat besi ini merupakan komponen penting dalam pembentukan sel darah merah.

Kaya Akan Antioksidan
Tidak hanya sayuran dan buah yang kaya akan antioksidan, di dalam tempe juga mengandung zat antioksidan dalam bentuk isoflavon. Isovlafon ini merupakan zat antioksidan yang dapat mencegah dan menghentikan pembentukan radikal bebas penyebab kanker.
Sepeti hasil penelitian yang dilakukan oleh Universitas North Carolina di Amerika Serikat, hasil penelitianya menunjukan bahwa phytoestrogen dan genestein yang terdapat di dalam tempe dapat mencegah kanker payudara dan kanker prostat. Radikal bebas adalah atom satu atau lebih electron yang tidak berpasangan. Atom ini sangat reaktif dan dapat menyebabkan kanker. Radikal bebas yang masuk di dalam tubuh memalui beragam cara, seperti dari makanan hingga polusi udara. Dengan adanya antioksidan di dalam tubuh maka terbentuknya radikal bebas dapat dicegah.
Selain antioksidan, tempe juga kaya akan serat. Kandungan s erat di dalam tempe sekitar 8-10 persen per 100 g. Tingginya serat terkandung di dalam tempe dapat memperlancar proses pencernaan. Serat juga dapat mencegah terbentuknya kanker kolon dan saluran cerna. Teks & Foto : Budi Sutomo.

Kandungan Gizi Tempe & Kedelai/100 g Bahan Kering

Kedelai

Protein 46.2 g
Lemak 19.1 g
Karbohidrat 28.2 g
Kalsium 254 mg
Besi 11 mg
Fosfor 781 mg
Vitamin B1 0.48 mg
Vitamin B12 0.2 mg

Tempe:
Protein 46.5 g
Lemak 19.7 g
Karbohidrat 30,2 g
Kalsium 347 mg
Besi 9 mg
Fosfor724 mg
Vitamin B1 0,28 mg
Vitamin B12 3.9 mg

Sumber: Kandungan Gizi Aneka Bahan Makanan. 2004

 
  • Ilmu Memasak © 2012