Siapa yang nggak kenal Ocha? Teh hijau yang terkenal di Jepang ini sudah sangat mendunia, bahkan tahu nggak sih, Kuliners, minum Ocha pun ada aturan dan seni tersendiri. Namanya Sadou.
Sadou sebenarnya berasal dari China, kurang lebih 900 tahun yang lalu. Tetapi di China sendiri, menurut cerita sensei/guru, penerus Sadou sudah tidak ada lagi. Bisa dibilang, Sadou sudah punah. Sementara di Jepang, Sadou menjadi seni yang turun-temurun dan terus dilestarikan.
Minum teh ala Jepang atau Sadou memiliki tata cara sendiri. Saat meminum teh, posisi duduk dengan cara berselimpuh dengan menekuk lutut. Istilahnya Seiza. Ini nih yang bikin kaki kram :D
Tapi buat yang nggak kuat lama - lama, tenang, ada caranya agar duduk ini menjadi lebih nyaman. Jadi dengan diberi bantalan untuk duduk namanya Zabuton.
Untuk mengambil cawan atau mangkuk pun ada aturannya. Meskipun rumit, tetapi tidak membuat kita bosan.
Setiap orang yang ikut dalam Sadou memiliki nama tersendiri.
Oshokyaku = tamu pertama, yang duduk di sebelah kanan kita.
Gozikyaku = tamu kedua
San kyaku = tamu ketiga
Yon kyaku = tamu keempat
Otsume = tamu terakhir atau yang duduk paling terakhir
Sebelum mulai minum teh, kita harus meminta ijin dulu kepada teman di samping kita sambil mengucapkan Osakini itadakimasu, artinya, "Saya duluan, ya, menikmatinya". Tamu di sebelah kita akan mengucapkan Dozou atau "Silahkan". Setelah itu, kita meminta ijin kepada orang yang membuatkan teh untuk kita dengan berkata Chodai, yang artinya "Saya minta, yaa....." . Orang tersebut akan menjawab Dozou atau cukup dengan menunduk atau mengangguk....
Lalu, kita mengangkat cawan tersebut sambil diputar searah jarum jam. Posisinya dari arah jam tiga, ke jam enam, lalu jam sembilan. Setelah itu, teh diminum. Selesai minum teh, cawan kita putar berlawanan dengan arah jarum jam, ke arah jam tiga. (Waks, ternyata sangat ribet -__-")
Usai meminum teh, cawan diputar-putar kembali sambil memperhatikan ornamen bunga atau kaligrafi yang ada di cawan dengan penuh perhatian.
Oh, iya, setelah kita, ada tamu kedua yang akan meminum teh. Ia juga menawarkan kepada kita dengan berkata Mo ippuku ikaga desuka? artinya, "Bagaimana kalau satu cawan atau mangkuk lagi?" Lalu, kita menjawab Kekko desu (sudah cukup) atau Kekko de gozaimasu (sudah cukup, tetapi bahasanya sangat halus).
Berikut ini beberapa nama alat-alat yang digunakan dalam Sadou:
Okama = alat pemanas air
Mizu sashi = wadah air bersih buat ocha
Koboshi = tempat wadah untuk mencuci bekas teh
Onatsume = gelas tempat ocha
Ocha syaku = ocha untuk sado
Cha sen = alat buat mengaduk teh
Hisyaku = canting air
Senshu = kipas
Kaishi = tempat okashi/makanan untuk minum teh
Kashi kiri = alat pemotong kue
Ojiku = kaligrafi
Ikebana = rangkaian bunga
Oh iya, bunga untuk Sadou adalah bunga-bunga yang tumbuh liar di pegunungan atau pinggir-pinggir sungai. Jadi, tidak menggunakan bunga-bunga seperti mawar, tulip, lili, dan sebagainya.
Gimana, unik kan? Apa ada komunitas Sadou ya di Indonesia? Hmmm..
Sumber: http://www.kaskus.co.id/post/000000000000000728720420#post000000000000000728720420
0 komentar:
Posting Komentar