JAM JELLY DAN MARMALADE, Sama manisnya beda teksturnya



JAM, JELLY & MARMALADE
Penulis: Budi Sutomo

Alam kita sangat kaya akan hasil pertanian, termasuk buah. Jika panen raya tiba hasilnya pasti sangat melimpah. Terkadang Anda pun tidak habis mengkonsumsinya dalam kondisi segar. Cobalah mengolahnya menjadi Jam, Jelly atau Marmalade. Selain lezat untuk penyerta makan roti, hasil olahan buah ini juga dapat disimpan lama. Atau mungkin Anda berniat untuk menjualnya? Simak ulasan berikut. Beragam produk olahan buah banyak dijumpai dipasaran, mulai dari selai, keripik buah, jam, jelly hingga marmalade. Bahannya pun beragam mulai dari jambu biji hingga hingga blueberries. Anda pun pasti menyukainya karena cita rasanya yang manis dengan keharuman buah-buahan sangat cocok untuk penyerta roti, campuran cake, ice cream atau isi kue kering. Jika ada waktu senggang kenapa tidak mencoba membuat sendiri?! Jam Jam atau biasa disebut dengan selai adalah produk awetan yang terbuat dari daging buah (45%) yang dihaluskan, gula pasir (35%), dan ¼ sdt asam sitrat. Semua bahan dicampur dan direbus hingga teksturnya mengental. Hampir semua buah bisa dijadikan selai. Hanya saja perlu diperhatikan kandungan gula dan pektinnya. Semakin manis buah berarti penambahan gula bisa dikurangi sesuai dengan tingkat kemanisan buah. Untuk buah yang pectin tinggi seperti jeruk, stroberi dan anggur, tidak diperlukan penambahan bahan pengental seperti gelatin. Sedangkan untuk buah yang pektinnya rendah namun airnya tinggi (melon, ceri,semangka dll), perlu ditambah bahan pengental agar tekstur selai yang dihasilkan lebih baik. Aroma pada buah sangat mudah menguap selama proses perebusan. Agar aroma buah lebih nyata, tambahkan beberapa tetes esens buah-buahan sesaat sebelum selai diangkat dari perapian. Jangan lupa tambahkan asam sorbat untuk menghambat pertumbuhan khamir, kapang dan bakteri agar selai yang dihasilkan lebih tahan lama. Marmalade Komposisi bahan dan proses pembuatan marmalade hampir sama dengan jam. Hanya pemilihan buah biasanya menggunakan keluarga citrus seperti jeruk lemon, jeruk nipis, mandarin dll. Satu hal lagi yang membedakan adalah, marmalade selalu menambahkan potongan buah, kulit buah (biasanya jeruk) di dalamnya. Tekstur marmalade juga tidak sepekat jam karena buah yang digunakan (jeruk) tidak mengandung banyak ampas/pati. Dalam membuat jam, penggunaan air biasanya lebih banyak (1:3) karena perlu waktu untuk memperoleh tekstur kulit buah yang empuk. Jelly Berbeda dengan jam dan marmalade yang terbuat dari daging buah yang dihaluskan, jelly terbuat dari sarinya buah-buahan. Bentuknya pun berbeda, jelly lebih padat, bening dan transparan. Hal yang perlu diperhatikan jika Anda membuat jelly adalah kandungan pectin dalam buah. Semakin tinggi kandungan pectin, jelly yang dihasilkan akan semakin baik. Proses pembuatan jelly berbeda dengan jam. Prosesnya, buah dihaluskan, kemudian dicampur air dengan perbandingan 1:2. tambahkan gula (1% dari berat sari buah) dan ¼ sendok the asam sitrat. Setelah diorebus  30 menit kemudian di saring dengan kain kasa. Panaskan kembali sari buah hingga tekstur jelly terbentuk. Selagi panas, masukkan dalam botol yang sudah disterilisasi, tutup rapat dan dinginkan. Kini Anda mempunyai jelly yang dapat disimpan dalam jangka waktu lama dan siap digunakan kapan saja. Budi Sutomo Tabel Kandungan Pectin Dalam Buah Untuk menghasilkan jam, jelly dan marmalade yang maksimal diperlukan buah dengan kadar pectin tinggi. Berikut tabel kandungan pectin dalam buah-buahan: Tinggi Sedang Rendah Jeruk Apel manis Jambu biji Apel Malang Nanas Melon Stroberi Pear Pisang Anggur Blackberries Cherry leci Apricot Semangka

0 komentar:

Posting Komentar

 
  • Ilmu Memasak © 2012